rss
twitter
    Find out what I'm doing, Follow Me :)

www.facebook.com/KELAB PENCINTA GAHARU (sila click link pada gambar di bawah)

Tuesday, August 18, 2009

SUDAH GAHARU CENDANA PULA...

BERITA TENTANG GAHARU SEMAKIN HANGAT DIPERKATAKAN SEKARANG. KUMPULAN GAHARU LIMBANG (GL) TELAH MEMBUAT BEBERAPA KAJIAN DAN RUJUKAN YANG MENDALAM TENTANG GAHARU DAN POTENSI MASA DEPANNYA DI SARAWAK. INILAH YANG DIMAKSUDKAN OLEH PANTUN MELAYU
"SUDAH GAHARU CENDANA PULA, SUDAH TAHU BERTANYA PULA"
PANTUN INI MEMBERI ERTI YANG MENDALAM SEBENARNYA, DI MANA KITA PERLU MENGAJI DAN MENGKAJI LAGI TENTANG SESUATU ILMU WALAUPUN SUDAH SEDIA TAHU KERANA ISTILAH ILMU INI TIADA PENGHUJUNGNYA.
SUDAH GAHARU CENDANA PULA- MEMBUKTIKAN GAHARU INI SUDAH MENDAPAT PERHATIAN MASYARAKAT DULU APA LAGI JIKA DARI SPESIS CENDANA YANG TERKENAL DENGAN HARUMNYA.
SUDAH TAHU BERTANYA PULA- MASYARAKAT DULU MENGGALAKKAN KITA BERTANYA WALAUPUN KITA SUDAH SEDIA TAHU KERANA MUNGKIN MASIH ADA KEKURANGAN DALAM ILMU YANG KITA MILIKI, APA LAGI DALAM PERKEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN YANG PESAT MAJU SEKARANG.

PENYUNTIKAN GAHARU (inokulan)

Berdasarkan hasil penelitian para ahli, terdapat 17 tumbuhan yang dapat menghasilkan gaharu yaitu Aetoxylon sympetalum, Aquilaria hirta, A. malaccensis, A. microcarpa, A. filarial, A. beccariana, A. cumingiani, Dalbergia parviflora, Enkleia malaccensis, Excoecaria agallocha, Gonystilus bancanus, G. macrophyllus, Wikstroemia androsaemifolia, W. polyantha, W. tenuiramis, Gyrinops verstegi dan G. cumingiani. Di Kalimantan sendiri terdapat 3 jenis pohon penghasil gaharu yaitu Aquilaria microcarpa, A. beccariana dan A. malaccensis. Para ahli menyebutkan bahwa gaharu yang dihasilkan dari pohon genera Aquilaria memiliki mutu dan harga lebih tinggi dibandingkan dengan genera Gonystilus

Menurut para ahli, terbentuknya gaharu berkaitan dengan proses patologis yang dirangsang oleh adanya luka pada batang patah cabang atau ranting. Luka tersebut menyebabkan pohon terinfeksi oleh penyakit (bakteri, jamur atau virus) yang diduga mengubah pentosan atau selulosa pada kayu menjadi resin atau damar yang merupakan campuran sesquiterpena, dienona dan isopronoid. Resin dan damar hasil kinerja penyakit tersebut terkumpul di dalam rongga sel yang dikenal sebagai gaharu. Semakin lama kinerja penyakit berlangsung, kadar gaharu menjadi semakin tinggi. Selain lamanya kinerja penyakit dalam pembentukan gaharu, juga dipengaruhi oleh kandungan resin atau damar. Kandungan resin atau damar merupakan salah satu parameter dalam pengklafikasian kualitas gaharu. Kandungan resin merupakan persyaratan pokok dalam penentuan kualitas gaharu, karena ada tidaknya resin ini menunjukkan ada tidaknya kandungan gaharu dalam kayu gaharu. Kandungan resin yang semakin tinggi dalam kayu gaharu akan mempunyai kualitas yang semakin tinggi pula. Berdasarkan proses pembentukan gaharu di atas, saat ini gaharu dapat dihasilkan dengan cara rekayasa buatan, yaitu dengan penyuntikan menggunakan microorganisme (jamur).


1 comment:

bata asli said...

stedy ni... matfaat dunia akhirat