Gaharu Aquilaria malaccensis memiliki komponen minyak chromone yang tidak dimiliki jenis gaharu yang lain,
Gaharu berupa resin padat yang terdapat dalam jaringan kayu pada dasarnya memiliki enam komponen utama iaitu furanoid sesquiterpene (a-agarofuran, bagarofuran dan agarospirol), furanoid sesquiterpene, chromone (dari jenis A. malacensis), sequiterpenoida, eudesmana, dan valencana. Kandungan tersebut membuat ciri khas gaharu seperti chromone yang memberikan aroma yang harum.
Jadi tidak benar kalau A.crassna dan A.subintegra lebih harum dari pada A.malaccensis.
Pemanfaatan gaharu yang paling banyak adalah dalam bentuk bahan baku (bongkah kayu, cacahan, habuk). Aroma wangi atau harum dengan cara membakar secara sederhana banyak dilakukan oleh masyarakat Timur Tengah (seperti Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Yaman, Oman), sedangkan penggunaan yang lebih bervariasi banyak dilakukan di Cina, Korea, dan Jepun seperti bahan baku industri minyak wangi, ubat-ubatan, kosmetik, dupa, dan pengawet berbagai jenis aksesori serta untuk keperluan kegiatan relijius.
Perkembangan teknologi kedoktoran telah membuktikan secara klinikal bahawa gaharu dapat dimanfaatkan sebagai ubat seperti anti asmatik, anti mikroba, stimulant kerja saraf dan pencernaan. Di Cina kuno, Gaharu digunakan sebagai ubat sakit perut, perangsang nafsu berahi, penghilang rasa sakit, kanser, diare, tersedak, ginjal, paru-paru, dll. Di Eropa, gaharu diperuntukkan sebagai ubat kanser. Di India, gaharu juga dipakai sebagai ubat tumor usus. Disamping itu, di beberapa negara seperti Singapura, Cina, Korea, Jepun, USA sudah mengembangkan gaharu ini sebagai ubat-ubatan seperti penghilang stres, gangguan ginjal, sakit perut, asma, hepatitis, sirosis, pembengkakkan liver dan limpa.(edo wd, 2010)
Menurut hasil penelitian memang diakui bahwa A.crassna memiliki pertumbuhan batang pokok yang lebih cepat, tetapi pertanyaannya mengapa kita tidak memperjuangkan pokok gaharu asli borneo yang banyak tersebar dan ternyata memiliki kelebihan dibandingkan dengan jenis gaharu yang lain.
Hasil percubaan membuktikan bahawa inokulan dari kalimantan (borneo) bereaksi positif terhadap hasil panen gaharu A.malaccensis, jadi untuk apa kita kembangkan pokok gaharu asli daerah yang berseberangan dengan iklim dan kondisi tanah di borneo.
A.malaccensis memiliki banyak kelebihan dan lebih lengkap komponen minyaknya, dan sebaiknya kita mengunakan inokulan asli borneo karena bersesuaian dengan iklim dan kondisi tanah sehingga respon positif akan kita dapatkan.
Di Indonesia hasil penelitian beberapa ahli mengatakan belum lagi ditemukan inokulan yang bersesuaian dengan A.crassna yang di tanam di beberapa wilayah indonesia termasuk borneo, sehingga untuk apa kita tanam jenis pokok gaharu yang lain yang tidak bersesuaian dengan wilayah borneo sedangkan kita memiliki A.malaccensis di depan mata yang harus kita kembangkan dan insyaallah harga pasarannya akan stabil di dunia internasional dengan KELEBIHAN YANG TIDAK DIMILIKI JENIS GAHARU YANG LAIN. SEMOGA MAJU SELALU